Senin, 02 Februari 2009

kepiluan hati

tetes-tetes embun saat itu
dan hujan rintik yang membasahi bulu mataku
menjadi saksi bisu kepiluanku

memberiku luka terdalam
merasuk dalam jiwaku
akupun terikat dalam kedukaan
dalam lembah air mata
jurang kepedihan mengangu di hadapanku
mendorongku masuk
terus dan terus tercebut
semakin dalam

tak kusangka begitu rapuhnya diri ini
tenggelam di tangisan
tak sanggup ku tatap mentari
tak sanggup lagi menjalani kehidupan
diri ini lemah tak berdaya

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah indahnya, semoga embun - embun itu bangun dan menyadari tetesannya telah menyakiti.
Mas aku link yah... Makasih

www.katobengke.com mengatakan...

kamu gi knapa sobat...kok sedih amat...
bolehkah aq menghiburmu.....
kanap...???
knapa...???

nymph mengatakan...

benar.kepiluan benar2 menyakitkan

bagaikan tak bernafas seketika
tak terlangkah walau setapak
terhilang rasa hati
teragut tenaga.

*bila melihat arjuna yang mahu ku jadikan teman sepanjang perjalanan hidup mencintai orang lain



:(